GTK MIN 1 Yogyakarta Raih Penghargaan Juara Favorit Anugerah GTK 2022
Yogyakarta (MIN 1 Yogyakarta ) – Kepala Madrasah dan 3 Guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri I Yogyakarta mendapatkan penghargaan sebagai Juara Favorit Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Tingkat Nasional. Event tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat GTK Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI tersebut dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022. GTK MIN 1 Yogyakarta mengikuti kategori kepala madrasah dan guru madrasah berprestasi jenjang MI.
Kegiatan Anugerah GTK dimulai dengan pengiriman dokumen protofolio peserta yang telah mendaftarkan diri mengikuti kegiatan. Portofolio berisi dokumen ijazah, keikutsertaan peserta pada pendidikan dan pelatihan (DIKLAT), keikutsertaan pada forum ilmiah, penghargaan yang telah diraih, feature tentang potensi diri, serta karya ilmiah berupa inovasi dan kreatifitas dalam pengembangan madrasah ataupun pembelajaran guru di kelas. Setelah melalui seleksi yang sangat ketat, akhirnya terpilih para GTK se Indonesia yang diberi pengharjaan sebagai Juara I, II, III dan favorit.
Kepala MIN 1 Yogyakarta, Zumaroh Nazulaningsih, MSI, menyambut gembira dan bersyukur atas pencapaian kepala madrasah dan guru berprestasi yakni, Karimatul Hissoh, M.PdI, Erni Yuliati, S.Pd dan Neneng Yuningsih, S.PdI. “Prestasi ini merupakan wujud dari penghargaan Direktorat GTK atas segala upaya dan inovasi yang dilakukan kepala madrasah dan guru madrasah jenjang RA, MI, MTs dan MA seluruh Indonesia “, ujar Zumaroh.
Kepala madrasah juga berharap, prestasi GTK MIN 1 Yogyakarta ini bisa menambah motivasi seluruh warga madrasah untuk bekerja sebaik-baiknya, meningkatkan kreatifitas dan inovasi madrasah juga bisa memperkuat prestasi siswa dan juga output madrasah. “Saat ini, semangat berkompetisi untuk meningkatkan kualitas layanan madrasah serta menguatkan keteladanan semangat berprestasi kepada siswa agar terwujud generasi LITERAT MUDA, yang menjadi visi madrasah, merupakan bagian penting dari upaya memajukan performen dan prestasi madrasah”, pungkas Zumaroh.(Zum/Nrl)